Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah
1. Sumber sejarah
Sejarah dimulai dari cerita-cerita rakyat atau legenda yang mampu mengungkapkan
peristiwa pada masa lampau, walaupun penuh dengan berbagai mitos yang harus diteliti
lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Masyarakat dahulu memang
memberikan informasi sejarah secara turun temurun dan mereka menganggap benar apa
yang telah mereka terima dari nenek moyangnya yang terpancar dari peninggalanpeninggalan
di sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itu, untuk mengungkapkan kembali
tidak mungkin dilakukan tanpa sumber yang memadai, artinya sumber yang mendukung
sehingga mampu mendekati kebenaran suatu peristiwa sejarah.
Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. Menurut Moh. Ali, yang
dimaksud sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta
berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang. Sementara Muh.
Yamin mengatakan bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk
membuktikan sejarah.
Ada tiga macam sumber sejarah.
a. Sumber tertulis
Sumber Gambar : https://sains.me
Sumber tertulis adalah sumber sejarah
yang diperoleh melalui peninggalanpeninggalan
tertulis, catatan peristiwa
yang terjadi di masa lampau, misalnya
prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad,
surat kabar, tambo (catatan tahunan dari
Cina), dan rekaman. Sumber tertulis
dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
primer (dokumen) dan sumber sekunder
(buku perpustakaan).
b. Sumber lisan
Sumber gambar : http://www.ummi-online.com/
Sumber lisan adalah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari
peristiwa yang terjadi di masa lampau. Misalnya, seorang anggota Legiun Veteran
Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut Serangan Umum menceritakan peristiwa
yang dialami kepada orang lain, apa yang dialami dan dilihat serta yang dilakukannya
merupakan penuturan lisan (sumber lisan) yang dapat dipakai untuk bahan penelitian
sejarah. Dapat juga berupa penuturan masyarakat di sekitar kota Yogyakarta saat
1 Maret 1949 yang ikut menyaksikan Serangan Umum tersebut, penuturannya juga
dapat dikategorikan sebagai sumber lisan. Jika sumber lisan berupa cerita rakyat
(folklore), maka perlu dicermati kebenarannya sebab penuh dengan berbagai mitos.
Sumber: Solo Membangun
Gambar 3.5 Menara Songgo Buwono yang konon merupakan tempat bertemunya
Nyai Roro Kidul dengan Paku Buwono, Raja Mataram, dapat menjadi sumber benda kuno dan cerita lisan.
c. Sumber benda
Sumber
sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Artefak.jpg
benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan bendabenda
kebudayaan, misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah,
perhiasan, manik-manik, candi, dan patung. Sumber-sumber sejarah tersebut belum
tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti.Oleh karena itu, sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat
oleh para ahli. Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai
ilmu bantu, seperti:
1) epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno atau prasasti;
2) arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno;
3) ikonografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang patung;
4) nomismatik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mata uang;
5) ceramologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keramik;
6) geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan bumi;
7) antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta perkembangan
makhluk manusia dan kebudayaannya;
8) paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang sudah
membatu;
9) paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk manusia yang paling
sederhana hingga sekarang;
10) sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat keadaan dan pertumbuhan masyarakat;
11) filologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa, kebudayaan, pranata dan
sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis.
2. Bukti dan fakta sejarah
Sejarah suatu masyarakat dan bangsa di masa lampau dapat diketahui melalui
penemuan bukti atau fakta (kata fakta berasal dari bahasa Latin, factus atau facerel, yang
artinya selesai ataumengerjakan). Fakta menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa
lampau.
Bukti peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah. Fakta adalah hasil
dari seleksi data yang terpilih. Fakta sejarah ada yang berbentuk benda konkret, misalnya,
candi, patung, perkakas yang sering disebut artefak. Fakta yang berdimensi sosial disebut
sociofact, yaitu berupa jaringan interaksi antarmanusia, sedangkan fakta yang bersifat
abstrak berupa keyakinan dan kepercayaan disebut mentifact. Bukti dan fakta sejarah
dapat diketahui melalui sumber primer dan sumber sekunder.
a. Artefak
Artefak adalah semua benda baik
secara keseluruhan atau sebagian hasil
garapan tangan manusia, contohnya,
candi, patung, dan perkakas. Peralatanperalatan
yang dihasilkannya dapat
menggambarkan tingkat kehidupan
masyarakat pada saat itu (sudah memiliki
akal dan budaya yang cukup tinggi),
bahkan dapat juga meggambarkan
suasana alam, pikiran, status sosial, dan
kepercayaan para penciptanya dari suatu
masyarakat, hal inilah yang perlu dicermati oleh para sejarawan
b. Fakta sosial
Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang
mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem
kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat,
atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu
masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan hubungan
sosial yang harmonis serta komunikasi sosial yang terjaga baik. Fakta sosial sebagai
bukti sosial yang muncul di lingkungan masyarakat mampu memunculkan suatu
peristiwa atau kejadian. Masyarakat pembuat logam memunculkan ciri sosial yang
maju, berintegritas, dan mengenal teknik. Di balik itu mereka memiliki tradisi animisme
atau dinamisme melalui benda hasil garapannya, bahkan jika kita teliti dengan saksama
masyarakat tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.
c. Fakta mental
Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan
batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental
bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan
baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara. Peristiwa yang terjadi
pada masa lampau dapat memengaruhi mental kehidupan pada masa kini bahkan ke
masa depan. Fakta mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin
manusia, sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan
munculnya suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima
di Jepang yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang
memelopori kampanye anti bom atom).
Fakta mental merupakan fakta yang
sifatnya abstrak atau kondisi yang menggambarkan
alam pikiran, kepercayaan atau
sikap, misalnya kepercayaan keyakinan dan
kepercayaan benda yang melambangkan
nenek moyang dan benda upacara, contohnya
nekara perunggu di Pejeng (Bali), untuk
dipuja. Namun ada artefak yang juga
menunjukkan fakta sosial dan ciri fakta
mental, contoh kapak perunggu atau bejana
perunggu adalah artefak yang merupakan
fakta konkret, tetapi jika dilihat dari hiasannya dapat berfungsi sebagai fakta sosial, dan
jika menempatkan kapak perunggu dan bejana perunggu sebagai sistem kepercayaan
maka disebut fakta mental.
nah, itulah mengenai Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah . Jika ada pertanyaan bisa menghubungi admin DISINI atau dengan cara tinggalkan pertanyaan anda di kolom komentar.
Sumber Referensi : Buku BSE CAKRAWALA SEJARAH Kelas X SMA/MA WARDAYA2009.
0 Response to " Pengertian Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah"
Post a Comment