Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Sejarah Lisan
Penelitian sejarah lisan membutuhkan suatu metode pengumpulan data atau bahan
penulisan sejarah yang dilakukan oleh peneliti sejarah melalui wawancara secara lisan
terhadap pelaku atau saksi peristiwa. Metode ini sudah dipergunakan sejak masa lalu yang
semula dipergunakan di Amerika Serikat.
Langkah yang harus ditempuh bagi penelitian sejarah lisan adalah menemukan sumber
pendukung yang berasal dari para pelaku atau saksi-saksi langsung serta tempat terjadinya
peristiwa untuk mencari latar belakang dan pemahaman akibat dari peristiwa yang ditimbulkan
sehingga akan mendekati kebenaran seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu, untuk melakukan penelitian sejarah lisan perlu adanya sumber dari para
pelaku maupun para saksi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap pelaku
atau saksi peristiwa. Namun, terkadang keterangan para pelaku bersifat subjektif sehingga
perlu dilakukan penyeleksian atau analisis secara cermat (misalnya, yang menguntungkan
pelaku dikatakan, sedangkan yang dianggap negatif atau merugikan pelaku disembunyikan).
Kritik terhadap sumber lisan adalah dengan melakukan cross check atau mengecek dengan
sumber lisan lainnya.
Berikut teknik-teknik pengumpulan data sumber lisan.
1. Sumber berita dari pelaku sejarah
Sumber gambar : www.youtube.com
Pelaku merupakan unsur utama yang berperan dalam peristiwa sebab para pelaku tahu
persis latar belakang peristiwa tersebut, apa yang terjadi, sasaran dan tujuannya, serta
mengapa terjadi dan siapa saja pelakunya. Metode wawancara kepada pelaku merupakan
metode yang paling tepat untuk mengungkapkan
dan memaparkan suatu peristiwa.
Ada beberapa cara dalam pengumpulan informasi
lisan melalui teknik wawancara, yaitu adanya
seleksi individu untuk diwawancarai guna
memperoleh informasi yang akurat (maksudnya
kedudukan orang tersebut dalam suatu peristiwa,
sebagai pelaku utama, informan, atau saksi), harus
ada pendekatan kepada orang yang diwawancarai,
mengembangkan suasana lancar dalam wawancara
dengan pertanyaan yang jelas, tidak berbelit dan
menghindari pertanyaan yang menyinggung perasaan. Persiapkan pokok-pokok masalah
yang akan ditanyakan dengan sebaik-baiknya agar memperoleh data yang lengkap dan
akurat.
Wawancara langsung dapat dilakukan dengan metode-metode berikut.
a. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan acak dan jawaban tidak ditentukan (pertanyaan
terbuka).
b. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan jawaban yang telah
ditentukan (pertanyaan tertutup).
c. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih dahulu baru
kemudian responden menjawab satu per satu.
d. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan suatu pertanyaan, kemudian responden
langsung menjawabnya. Setelah selesai, pewawancara mengajukan pertanyaan
selanjutnya.
e. Wawancara dilakukan dengan menggunakan tape recorder yang dapat menyimpan
kesaksian pelaku atau saksi lisan tersebut.
2. Sumber berita dari saksi sejarah
Sumber gambar : lintasgayo.com
Orang yang pernah melihat atau menyaksikan suatu peristiwa, tetapi bukan pelaku,
disebut saksi. Berita juga sering disampaikan oleh para saksi peristiwa, dapat berupa berita
kebenaran, berita sepihak, atau hanya sekadar berita dari suatu peristiwa. Para saksi juga
tidak melihat secara utuh dan detail suatu peristiwa sebab ia hanya sekadar mengetahui
suatu peristiwa, itu saja tidak seluruhnya. Oleh karena itu, keterangan dari para saksi perlu
didukung oleh data lain yang memperkuat bukti peristiwa sejarah.
3. Sumber berita dari tempat kejadian
Sumber Gambar :kawankumagz.com
peristiwa sejarah
Masalah tempat sering mempunyai kaitan dalam sebuah peristiwa, misalnya, peristiwa
Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan tempat proklamasi. Tempat tersebut
menjadi saksi sejarah yang mampu menjadi sumber lisan.
nah, itulah mengenai Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Sejarah Lisan . Jika ada pertanyaan bisa menghubungi admin DISINI atau dengan cara tinggalkan pertanyaan anda di kolom komentar.
Sumber Referensi : Buku BSE CAKRAWALA SEJARAH Kelas X SMA/MA WARDAYA2009.
0 Response to " Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Sejarah Lisan"
Post a Comment